![]() |
(Sumber Foto: Bilqis K) |
Ilmu
Komunikasi Universitas Bakrie mengadakan acara guest lecture pada Jumat (28/02/19) kemarin. Acara yang mengangkat
tema “Jurus Milenial Memulai Usaha” ini digagas oleh para dosen mata kuliah
kewirausahaan. Acara ini diselenggarakan dengan tujuan meningkatkan semangat
memulai usaha di kalangan generasi muda.
Dalam
acara ini, hadir Gatut Widianoko yang merupakan founder
dan owner dari PT Megatani Segar Abadi, sebuah perusahaan yang
bergelut di bidang pengolahan hasil pertanian dan perikanan. Dalam materinya,
Gatut mengatakan bahwa usaha itu bisa dimulai kapan saja karena inspirasi dapat
ditemukan darimana saja.
![]() |
Gatut Widianoko, founder dan owner dari PT Megatani Segar Abadi (Sumber Foto: Bilqis K) |
“Memulai usaha itu can start everytime, everywhere dan bisa didapat darimana saja,” ujar Gatut.
Peluang
usaha, menurut Gatut, di Indonesia masih sangat besar. Hal ini karena jumlah
pengusaha di Indonesia belum mencapai angka presentase lebih dari satu digit. Oleh
karena itu, diharapkan sektor usaha yang besar dalam negeri ini direbut juga
oleh anak dalam negeri.
“Pasar
di Indonesia itu masih tambun, Jangan sampai peluang ini diambil orang lain,”
jelasnya.
Gatut
yang juga seorang insinyur dan seniman ini mengatakan bahwa digitalisasi telah
membantunya dalam mengetahui peluang usaha. Lewat internet, ia mengetahui bahwa
industri ikan lele sedang ‘ranum-ranumnya’ di Indonesia, hal ini lah yang
membuatnya memilih beternak lele. Usaha Gatut sendiri tidak hanya berkutat pada
industri lele segar, tapi juga ikan olahan. Salah satu produk olahan ikan-nya
adalah Lesgo (Lele Sehat Siap Goreng)
dan BanPrest Bekesong.
Selain
itu, Gatut juga membahas soal bisnis online
yang kian menjamur. Menurutnya, menjamurnya bisnis online juga secara langsung
membuat kebutuah bisnis produk riil berpeluang besar.
"Semakin
banyak sektor online. semakin banyak
peluang kita dalam usaha riil," ucapnya.
Selain
Gatut, hadir pula Rosyyani yang merupakan founder
dan owner dari Bawang Goreng Mamah Rosi. Rosyyani atau
yang akrab dipanggil Rosi ini mengatakan bahwa usaha yang digelutinya ini
berawal dari ketidaksengajaan karena nyatanya dia bukan penyuka bawang. Rosi yang
awalnya hanya berniat membagikan bawang goreng buatan ibunya kepada rekan-rekan
kerjanya, ternyata didatangi pesanan bawang goreng yang cukup banyak dari
orang-orang yang di sekitarnya.
![]() |
Rosyyani, founder dan owner dari Bawang Goreng Mamah Rosi (Sumber foto: Bilqis K) |
Rosi mengatakan bahwa diawal usaha, menentukan harga jual pun ia masih kebingungan. Hal ini karena Rosi sendiri belum pernah berwirausaha sebelumnya.
“Waktu
itu masih gak ngerti berapa sih
HPP-nya (Harga Pokok Penjualan) berapa sih
untungnya segala macem masih gak ngerti. Ternyata saya salah pak, tapi untung
di saya, ” ujarnya sambil tertawa.
Menurut
Rosi, usaha yang dijalaninnya tidak hanya melewati jalan yang mulus. Ia juga
sempat mengalami beberapa keadaan yang sulit
“Dari
yang untung sampai yang rugi udah pernah saya jalanin. Saya pernah bayar stand satu hari 250 ribu untung 3 hari 8
juta, pernah. Penah bayar stand satu
juta lima ratus sehari cuma kejual
dua biji, pernah. Sesek,” ujarnya diiringi tawa peserta.
Bawang Goreng Mamah
Rosi saat ini
sudah dapat banyak ditemui di toko oleh-oleh di seluruh Indonesia. Namun, untuk
dapat ‘menembus’ toko-toko ini
tidaklah mudah, butuh trik maketing yang
cerdik.
"Kalau
kita gabisa lewat sini, lewat sini. Kalau datang pake tangan kosong gak bisa, bawa kue" tuturnya yang
disambut tepuk tangan peserta.
Antusiasme
peserta yang hadir terlihat tinggi ketika sesi tanya-jawab dibuka. Satu persatu
pertanyaan dilontarkan kepada Rosi dan Gatut terkait dengan dunia enterpreneurship.
Dua dari beberapa
peserta yang bertanya dalam sesi tanya-jawab mengenai dunia entrepreneurship.
Ketika
ditanyai bagaimana jika ada pihak yang mengikuti jenis usaha sampai produk yang
kita jual secara persis, Rosi menjawab bahwa kuncinya ada pada keunikan.
“Menurut
saya, menjadi sedikit lebih unik lebih baik dari pada sedikit lebih baik, “ ujarnya.
Reporter:
Meidiana Aprilliani
Editor : Meidiana Aprilliani
It's inspiring 👍
BalasHapus